kadang aku memandang diriku ini apa?
tapi mereka memandang aku ini siapa?
saat kau memandang langit kau akan temui bintang
saat kau memandang tanah kau akan menemukan cacing
Jumat, 30 Desember 2011
Jumat, 03 Juni 2011
manajemen
Perubahan Organisasi
Tujuan perubahan organisasi :
1. Meningkatkan kemampuan organisasi
2. Meningkatkan peranan organisasi
3. Melakukan penyesuaian secara internal dan eksternal
4. Meningkatkan daya tahan organisasi
5. Mengendalikan suasana kerja
1. Meningkatkan kemampuan organisasi
2. Meningkatkan peranan organisasi
3. Melakukan penyesuaian secara internal dan eksternal
4. Meningkatkan daya tahan organisasi
5. Mengendalikan suasana kerja
Jenis perubahan
1. Jangka pendek
- Mikro : perubahan tingkat perorangan – sikap
- Makro : perubahan akibat revolusi ; internet – merubah penyebaran informasi
- Intermediate : perubahan nilai dan norma ; kelompok melakukan perubahan pola kerja
2. Jangka panjang
- Mikro : perubahan perorangan ; dari sikap menjadi kebiasaan
- Makro : penemuan baru ; jangka panjang – perubahan sosio cultural ; meningkatkan pengetahuan, perubahann taraf kesejahteraan
- Intermediate : perubahan nilai/norma – menjadi menetap
1. Jangka pendek
- Mikro : perubahan tingkat perorangan – sikap
- Makro : perubahan akibat revolusi ; internet – merubah penyebaran informasi
- Intermediate : perubahan nilai dan norma ; kelompok melakukan perubahan pola kerja
2. Jangka panjang
- Mikro : perubahan perorangan ; dari sikap menjadi kebiasaan
- Makro : penemuan baru ; jangka panjang – perubahan sosio cultural ; meningkatkan pengetahuan, perubahann taraf kesejahteraan
- Intermediate : perubahan nilai/norma – menjadi menetap
Change agent :
1. External pressure group
Adanya kelompok/factor penekan dari luar organisasi yang dapat menimbulkan perubahan
2. Interna pressure group
Adanya factor penekan dari dalam organisasi yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan
1. External pressure group
Adanya kelompok/factor penekan dari luar organisasi yang dapat menimbulkan perubahan
2. Interna pressure group
Adanya factor penekan dari dalam organisasi yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan
Pendekatan OC :
1. Perubahan proaktif
- Planned change
- Persiapan penyesuaian terhadap perubahan
- Implementasi inovasi structural
- Kebijakan / tujuan baru
- Area lebih luas
- Kelangsungan hidup organisasi
2. Perubahan reaktif
- Pemecahan masalah sederhana
- Penyesuaian sehari-hari
- Manajer memberikan reajsu terhadap masalah yang timbul
1. Perubahan proaktif
- Planned change
- Persiapan penyesuaian terhadap perubahan
- Implementasi inovasi structural
- Kebijakan / tujuan baru
- Area lebih luas
- Kelangsungan hidup organisasi
2. Perubahan reaktif
- Pemecahan masalah sederhana
- Penyesuaian sehari-hari
- Manajer memberikan reajsu terhadap masalah yang timbul
Reaksi terhadap perubahan :
1. Menyangkal bahwa perubahan sedang terjadi
2. Mengabaikan perubahan
3. Menolak perubahan
4. Menerima perubahan dan menyesuaikan diri
5. Mengantisipasi perubahan dan merencanakannya
1. Menyangkal bahwa perubahan sedang terjadi
2. Mengabaikan perubahan
3. Menolak perubahan
4. Menerima perubahan dan menyesuaikan diri
5. Mengantisipasi perubahan dan merencanakannya
1
Penolakan perubahan
1. Ketidakpastian pengaruh perubahan
2. Merasa dirugikan
- Manfaat bagi organisasi – belum tentu bagi individu
- Mempertahan status
3. Kelemahan pengetahuan
1. Ketidakpastian pengaruh perubahan
2. Merasa dirugikan
- Manfaat bagi organisasi – belum tentu bagi individu
- Mempertahan status
3. Kelemahan pengetahuan
Penanggulangan penolakan
1. Pendidikan dan komunikasi
2. Partisipasi dan keterlibatan
3. Kemudahan dan dukungan
4. Negosiasi dan persetujuan
5. Manipulasi dan bekrja sama
6. Paksaan eksplisit dan implisit
1. Pendidikan dan komunikasi
2. Partisipasi dan keterlibatan
3. Kemudahan dan dukungan
4. Negosiasi dan persetujuan
5. Manipulasi dan bekrja sama
6. Paksaan eksplisit dan implisit
Perubahan efektif
1. Unfreezing
Keadaan dimana orang akan menjadi siap sedia atau memperoleh atau mempelajari perilaku baru
2. Changing
Orang mulai melakukan perobaan dengan perilaku baru
3. Refreezing
Selama changing – perilaku baru menjadi bagian dari orang tersebut
1. Unfreezing
Keadaan dimana orang akan menjadi siap sedia atau memperoleh atau mempelajari perilaku baru
2. Changing
Orang mulai melakukan perobaan dengan perilaku baru
3. Refreezing
Selama changing – perilaku baru menjadi bagian dari orang tersebut
Contoh Perubahan Organisasi pada PT. Sari Husada
Karier profesionalnya terbentang luas. Dimulai pertama kali di Negeri Paman Sam sebagai HR Advisor pada perusahaan minyak papan atas. Balik ke Indonesia tetap melanjutkan bekerja di perusahaan lama sebelum akhirnya berpindah ke perusahaan minyak lainnya.
Kemudian PT Coca-Cola Bottling Indonesia menawari jabatan pada posisi direktur, tetap dengan tanggung jawab pada wilayah sumber daya manusia (SDM). Ketika dunia SDM mengalami revolusi besar dengan pencetusnya Dave Ulrich melalui buku spektakuler bertajuk HR Champion Budi Satria Isman sudah menjalankan fungsi baru SDM dengan paripurna.
Syahdan, kata Dave Ulrich, untuk mengantisipasi perubahan nan kencang dan persaingan nan ketat, peran divisi SDM harus berubah total. Jika dulu divisi SDM hanya berperan sebatas fungsi administrasi belaka, maka sekarang SDM harus menjadi mitra strategis perusahaan.
Alhasil dalam peran barunya, divisi SDM harus piawai dalam empat hal:
1. ahli dalam proses administrasi,
2. kontributor dalam menciptakan pekerja pemenang,
3. agen perubahan, dan
4. mitra strategis perusahaan.
Dengan demikian divisi SDM harus selevel dengan divisi lain dalam perusahaan. Pengelola SDM wajib mengetahui proses bisnis keseluruhan di dalam perusahaan.
2
1. Ahli dalam proses administrasi
Sebagai profesional SDM, Budi Satria Isman merupakan sedikit profesional di Indonesia yang menjadi pionir peran baru SDM tersebut. Menjadi sebuah kewajaran manakala Danone Group dengan salah satu anak usahanya PT Sari Husada mencari CEO baru untuk mengawal transformasi bisnis yang akan dijalankan, Budi Satria Isman orang paling tepat untuk memimpin.
Alhasil Budi Satria Isman menjadi sedikit CEO pada perusahaan besar yang berlatar belakang dunia SDM.
PT Sari Husada dengan produk terkenanya susu SGM, untuk konteks Indonesia merupakan perusahaan yang berusia panjang. Berdiri pertama kali pada 1954-dengan nama NV Saridele, PT Sari Husada merupakan pabrik susu pertama yang asli dimiliki Indonesia.
Pemilik awalnya PT Kimia Farma. Dalam perjalanan panjang, kepemilikan PT Sari Husada berpindah tangan ke PT Tigaraksa Satria yang 100% mumi swasta. Sebelum akhirnya PT Danone menjadi penguasa tunggal PT Sari Husada. Dengan demikian PT Sari Husada mengalami tiga pemilik;BUMN (negara), swasta lokal dan sekarang multinasional.
Dalam perjalanan waktu dan perpindahan kepemilikan, PT Sari Husada mengalami pasang surut kinerja. Ketika Budi Isman mulai memimpin PT Sari Husada pada tahun 2005 kinerja PT Sari Husada berada di titik yang tidak menggembirakan.
PT Sari Husada mengalami penyakit seperti yang biasa dialami perusahaan-perusahaan tua; lambat beradaptasi, lemah berkompetisi, dan lesu dalam pengembangan produk. Tiga hal ini menjadi tantangan utama yang harus dilakoni oleh Budi Isman.
Empat peran baru SDM versi Dave Ulrich dengan perluasan makna untuk konteks organisasi, dapat menjelaskan dengan baik mengapa Budi Isman sukses membawa kejayaan kembali PT Sari Husada. Peran pertama, sebagai ahli dalam proses administrasi.
Ketika perusahaan sedang menjalankan transformasi bisnis, maka kejelasan aturan, kejelasan pembagian wewenang masing-masing divisi dan orang, serta kejelasan proses (cara, peta jalan) transformasi bisnis merupakan rumus yang tidak bisa ditolak.
Sebagai CEO dengan pengalaman panjang pada beberapa perusahaan multinasional, Budi Isman paham bahwa dirinya merupakan tokoh sentral dalam proses transformasi bisnis. Untuk itulah dikeluarkan kebijakan sekaligus peta jalan proses transformasi bisnis yang bisa dipahami semua karyawan.
Turun ke bawah
Sebagai tokoh sentral, Budi Isman turun ke bawah menjelaskan semua aspek yang berhubungan dengan transformasi bisnis. Sehingga semua karyawan memiliki satu paham dan satu tujuan dalam menjalankan transformasi bisnis.
3
2. Kontributor dalam menciptakan pekerja pemenang.
Lebih tepatnya tokoh utama untuk menciptakan pekerja pemenang. Ketika menjalankan transformasi bisnis, akhirnya "siapa" menjadi urutan pertama, baru diikuti "apa" dan "bagaimana." Penjelasannya, "siapa yang akan menjalankantransformasi bisnis" merupakan urutan paling penting. Kemudian baru diikuti dengan pertanyaan "apa yang mau ditransformasi?" dan "bagaimana cara untuk melakukan transformasi?"
Pekerja pemenang dengan demikian merupakan syarat pertama bagi kesuksesan transformasi bisnis. Beruntung Budi Isman memiliki jam panjang di dunia SDM yang salah satu tanggung jawabnya mendidik dan mengembangkan karyawan.
Pelatihan, workshop, seminar, diskusi kelompok, dan berbagai hal untuk menciptakan organisasi pembelajar dilakukan dengan bagus oleh manajemen PT Sari Husada.
Pembenahan lini SDM yang memberi semangat kepada karyawan untuk belajar, dipercepat prosesnya sehingga karyawan memiliki keinginan untuk selalu berkembang.
Begitu pula sistem karier ditata dengan lebih objektif sehingga memacu karyawan untuk selalu bekerja prima. Pekerja pemenang dengan demikian tercipta dengan sendirinya pada organisasi PT Sari Husada.
2. Agen perubahan
Dalam konteks transformasi bisnis, agen perubahan merupakan orang yang bertanggung jawab dalam mengesahkan perubahan dan menentukan perubahan apa saja yang perlu dilakukan.
Agen perubahan menjadi panutan, tempat bertanya, mentor, dan mmh (pelatih) bagi para konstituennya. Tidak kalah penting, agen perubahan merupakan penjamin keberhasilan perubahan, walaupun dalam setiap perubahan peluang antara keberhasilan dan kegagalan nyaris seimbang.
Menjadi berkah tersendiri ketika PT-Sari Husada memilih Budi Isman sebagai CEO-nya. Peran sebagai agen perubahan dengan tugas pokoknya penjamin keberhasilan dijalankan dengan bagus oleh Budi Isman.
Penjualan susu SGM terkerek naik menjulang tinggi. Produk lainnya semisal Lactamil dan Vitalac menjadi pesaing ketat bagi pemimpin pasar. Angka Rp3 triliun kemudian dapat diraih pada 2009 kemarin.
3. Mitra strategis perusahaan
Jika dalam pendekatan SDM peran ini mengatakan bahwa divisi SDM harus paham proses bisnis secara keseluruhan, maka dalam konteks transformasi bisnis lebih menitikberatkan pada kiat CEO dalam menciptakan landasan kuat bagi perusahaan untuk berkiprah pada masa depan.
Landasan ini bernama budaya perusahaan. Menjadi sebentuk kewajaran ketika menjadi CEO, Budi Isman mulai melakukan revitalisasi budaya Sari Husada. Budaya yang berorientasi pada ketangkasan, keberanian yang berbasis pada kredibilitas untuk kemanusiaan.
Hanya 5 tahun karier profesional Budi Isman di PT Sari Husada. Waktu yang tidak panjang. Namun karya profesionalnya akan terekam dengan panjang dalam perjalanan PT Sari Husada pada masa depan
.
Proposal
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini generasi muda lebih menyukai musik-musik yang beraliran pop, rock, reggae, hip-hop, dan jazz. Mereka tidak merasa bergairah dengan musik-musik yang beraliran etnis maupun kombinasinya. Untuk diketahui, Indonesia mempunyai beberapa beberapa jenis musik yang merupakan perpaduan antara musik asli Indonesia dan musik luar negeri seperti dangdut yang memadukan music Indonesia dan music india, keroncong yang memadukan musik indonesia dan music portugis, rebana yang memadukan music Indonesia dan music arab dan lain-lain. Musik-musik tersebut kini telah tergeser music-musik dari luar negeri.
Di kalangan mahasiswa, dahulu musik tradisional pernah menjadi primadona, tetapi seiring dengan perkembangan zaman musik tradisional mulai ditinggalkan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya generasi muda melestarikan musik tradisional.
Kami dari UKM “ ROHIS” berusaha untuk melestariakan salah satu musik tradisional yaitu rebana. Usaha tersebut kami realisasikan dengan progam kerja UKM”ROHIS” dalam tahun-tahun berikutnya. Wujud nyata yang akan kami realisasikan yaitu membentuk grup rebana yang bernama “Himmamul A’la”.
B. Tujuan
1. Mengenalkan musik rebana kepada mahasiswa
2. Mendekatkan diri kepada pencipta-Nya dengan bersholawat
3. Melesarikan musik tradisional
BAB II
ISI
A. Grup Rebana “Himmamul A’la”
Grup rebana “Himmamul A’la” merupakan salah satu progam kerja UKM”ROHIS” bidang seni budaya islam. Grup rebana ini didirikan pada tanggal 29 September 2002. Pada masa jayanya, grup rebana tersebut merupakan grup rebana yang terkenal di kalangan mahasiswa Yogyakarta. Grup rebana tersebut sering mengikuti festival rebana dan kadang pula menjadi juara. Tetapi seiring perkembangan waktu, grup rebana ini mulai vakum. kesalahan manajemen dan pengkaderan yang salah menjadi salah satu penyebab kevakuman grup rebana ini.
Pada tahun ini, grup rebana ini mulai bangkit dari masa kevakumannya. Pengurus UKM”ROHIS” mencoba menghidupkan kembali grup rebana ini. Hal tersebut dilakukan agar dapat mengembalikan masa kejayaan grup rebana ini.
B. Prestasi yang pernah diraih :
1. Juara pertama Lomba Rebana antar Fakultas di UTY tahun 2004
2. Juara harapan 1 Festival Rebana Tingkat Mahasiswa Kota Yogyakarta tahun 2004
3. Juara ke-3 Gebyar Rebana Himpunan Mahasiswa Islam Kota Yogyakarta tahun 2005
C. Struktur Keanggotaan:
Penaggung Jawab :Drs. Tauhid
Ketua : Subkhan Maulana
Bendahara :Ikhwanul Muslimin
Seksi-seksi
Penjadwalan :Syuaib Ibnu Jamil
Perlengkapan :Akhsan Sadikin
Pelatih :Ahmad Fauzi
D. Personel grup rebana “Himmamul A’la” :
1. Vocal 1 : Muhammad Shofwan
2. Vocal 2 : Tri Kurniawan
3. Rebana 1 : Muchamad Solichun
4. Rebana 2 : Zaenun Ichsan
5. Rebana 3 : Rahmad Nur Setyadi
6. Rebana 4 : Fajar Usman
7. Marawis 1 : Angga Banu
8. Marawis 2 : Rorik Jayusman
9. Bass+Tung : Adi Prasetyo
10. Teplak 1 : Pralampito Yogo
11. Teplak 2 :Muhammad Ridwan
12. Tamborin : Redo Harjowiyono
13. Kecrek+ symbal : Ahmad Hanif
E. Peralatan-peralatan :
1. Rebana
2. Marawis
3. Bass
4. Tung
5. Teplak
6. Tamborin
7. Kecrek
8. Symbal
F. Jadwal latihan
Latihan dilakukan 2 kali dalam seminggu yaitu:
1. Rabu pukul 19.30-21.00
2. Sabtu pukul 19.30-21.00
G. Festival tahunan yang akan diikuti :
1. Lomba Rebana antar Fakultas UTY
2. Festival Rebana Tingkat Mahasiswa Kota Yogyakarta
3. Gebyar Rebana Himpunan Mahasiswa Islam Kota Yogyakarta
H. Manfaat :
1. Dapat dijadikan ajang pengembangan kreativitas mahasiswa dalam bidang seni musik rebana.
2. Mensyiarkan agama dengan jalan syair lagu-lagu islami.
3. Dapat mengharumkan nama almamater dalam festival-festival yang diikuti.
BAB III
ANGGARAN
Anggaran Dana
A. Pengeluaran
a) Alat-alat rebana :
2. Bass =1.500.000
3. Kecrek+ symbal :150.000+ 100.000 =250.000
4. Tung =300.000
5. Tamborin =150.000
6. Teplak: 2 x @ 200.0000 =400.000
7. Marawis: 2 x @ 250.000 =500.000
b) Seragam personel
Seragam 13 x @ 100.000 =1.300.000
JUMLAH =5.800.000
B. Pemasukan
1. Kas UKM”ROHIS” =1.000.000
2. Dana Kemahasiswaan =4.800.000
C. Kekurangan dana =4.800.000
BAB IV
PENUTUP
Demikian proposal pengajuan dana kami ajukan. Semoga kiranya bapak / Ibu mengabulkan permohonan dana kami. Atas perhatian Bapak / Ibu, kami mengucapkan terima kasih.
Langganan:
Postingan (Atom)